solmi
JAMBI – Jajaran Kepolisian Daerah Jambi berhasil mengungkap kejahatan pemalsuan sertifikat vaksin fiktif ke dalam Aplikasi Pedulilindungi yang melibatkan jaringan antarpronvisi.
Sebanyak tujuh orang dari kawanan tersebut, berhasil ditangkap Tim Cyber 5 Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jambi, dan Minggu (24/4) diboyong ke Mapolda Jambi dari daerah Pulau Jawa. Para tersangka antara lain berasal Jawa Timur, Jawa Barat dan Jambi.
Direktur Reskrimsus Polda Jambi Kombes Pol Christian Tory membenarkan hal itu. Ketujuh tersangka saat ini masih dalam pemeriksaan intensif di Mapolda Jambi.
"Sejauh ini tujuh pelaku yang kita amankan. Ini merupakan pengungkapan pertama oleh kepolisian di Indonesia. Masih kita kembangkan, tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka baru, " ujar Christian Tory.
Dia menyebutkan, pengungkapkan kasus berawal dari informasi masyarakat. Setelah dikembangkan dan ditelusuri, tim menemukan modus kejahatan pelaku. Yakni menggunakan media sosial untuk iklan dan penawaran membuat sertifikat vaksin dan terdata di aplikasi PeduliLindungi.
Christian juga menyebutkan jika pelaku mematok biaya untuk pembuatan sertifikat vaksin tersebut mulai dari Rp600 ribu hingga Rp1, 5 juta. Para pelaku terrindikasi sebelumnya sudah saling kenal.
Dalam menjalankan aksinya, para sindikat ini menawarkan pembuatan sertifikat vaksin yang di mana hasilnya terdata langsung ke aplikasi PeduliLindungi tanpa melakukan proses penyuntikan.
Mereka memanfaatkan masyarakat yang memiliki komorbid, kemudian menawarkan bantuan dengan keterangan mampu mengakses langsung aplikasi PeduliLindungi dan laman Kemenkes untuk mendapat kartu vaksin resmi, dengan proses yang hanya dalam satu hari untuk seluruh Indonesia.(UTI)
Achmad Sarjono 
Ryawan Saiyed 
